Thursday, January 16, 2020

REVIEW PERKULIAHAN FILSAFAT PENDIDIKAN TAHUN 2020 DOSEN PENGAMPU : PROF.DR.MARSIGIT, M.A


REVIEW MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN, DOSEN :  PROF. DR. MARSIGIT,. M.A)

Nama   : Nani Aprilia
NIM    : 1979126016
Prodi   : Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP)

Session Theme
Pertemuan I             ( Perkenalan dan Kontak Perkuliahan)
Pertemuan II - IV    ( Quiz dan Pembahasan terkait Filsafat Pendidikan)
Pertemuan V            (Hakekat Filsafat Ilmu)
Pertemuan VI           ( Sejarah Perkembangan Pemikiran Filsafat)
Pertemuan VII          ( Politics and Ideology of Education)
Pertemuan VIII         (Implementasi Ilmu Filsafat kedalam Bidang keilmuan)
Pertemuan IX - XIII (Presentasi hasil implementasi ilmu Filsafat pada bidang
keilmuan masing-masing mahasiswa)
Pertemuan XIV             (Pembahasan Tugas Mahasiswa secara Acak dan share
pengalaman pribadi)
Lecture : Prof. Dr. Marsigit, M.A
Venue: Lantai 4.01.01 Pascasarjana & Diruang Sidang Direktur Pascasarjana Lantai 2
Date   : Setiap Kamis
Time: 11.10 – 12.50 WIB
Your own analysis and learning from the session:

Pertemuan I

Pada Pertemuan Pertama, diawali dengan perkenalan singkat, dilanjutkan dengan penjelasan tentang ketentuan perkuliahan serta tugas rutin membaca dan memberi komentar sejak awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan pada Blog Philosophy, Psychology, Spritual, Math Education, Lesson study, Indonesia : Prof. Dr. Marsigit, M.A. untuk memudahkan informasi dan komunikasi dibuatlah Whatsapp grup (WA Grup) kelas Filsafat PEP.

Pertemuan II-IV

Pada pertemuan kedua sampai dengan pertemuan keempat mahasiswa diberikan kuis sebanyak 50 butir pertanyaan untuk menggali seberapa besar pemahaman mahasiswa terhadap filsafat dan mencoba mengevaluasi seberapa banyak pemahaman mahasiswa setelah membaca artikel yang tertulis dalam Blog Philosophy, Psychology, Spritual, Math Education, Lesson study, Indonesia. Mekanisme Kuis diberikan secara tertulis dimana mahasiswa langsung diminta untuk menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh Prof. Setelah selesai mahasiswa diminta untuk saling mengoreksi jawaban teman dan menuliskan jumlah benar. Hasil Kuis kemudian di tabulasi dan langsung dikirimkan ke WA grup kelas filsafat. Kemuadian Prof memberikan pemaparan materi terkait kuis yang diberikan, di ulas dengan pemiiran filsafat dan tokoh-tokohnya serta realitasnya yang ada.

Pertemuan Ke V- VI
Pada pertemuan ini prof menjelaskan tentang sejarah perkembangan pemikiran filsafat (mulai dari jaman Yunani - zaman power now). dengan menggunakan media papan tulis, dan membawa bordmarker besar dengan 2 warna yang berbeda. Paparan ini telah tertulis didalam blog beliau Philosophy, Psychology, Spritual, Math Education, Lesson study, Indonesia dengan judul Lahir dan Perjalanan Filsafat.

Pertemuan VII

Melalui Laman Academia.edu Prof. Marsigit menjelaskan makna tabel berjudul “Politics and ideology of education” yang telah dipublish blog beliau Philosophy, Psychology, Spritual, Math Education, Lesson study, Indonesia. Prof. Marsigit, MA, menjelaskan bahwa diindonesia sebagai contoh sulit beralih dari posisi politics dan ideologi pendidikan tradisional menuju modern karena banyak sekali kepentingan didalamnya. Kemudian Prof. Membukan Cmap Theory yang menggambarkan batang tubuh dari sebuah keilmuan. Untuk itu Prof. Menghimbau kepada mahasiswa untuk setiap bidang kajian atau penelitian semestinya memiliki peta konsep tentang keilmuaannya.

Pertemuan VIII

Pada pertemuan ini Prof. Marsigit memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga dapat menggaitkan ilmu filsafat kedalam bidang kajian masing-masing sehingga memiliki pemahaman yang utuh terhadap sebuah konsep/teori dan ini sangat membentu dalam penyusunan disertasi. Prof membuat delapan kolom yang membantu memudahkan cara berpikir mahasiswa adapun penjelasannya adalah sebagai berikut. a) Permasalah/ realitas : Permsalahan dalam pembelajaran sesuai dengan bidang keilmuan/pembelajaran Matematika, IPA, Bahasa, Agama, Sosial, dan lain-lain. b) domain terkait sistem, kurikulum, PM. c) teori : Teori sesuai yang digunakan sebagai kerangka berpikir dalam penelitian. d)paradigma : paradigma yang membantu mendasari teori dan permasalahan. d) ideologi : Ideologi yang dianut, e) filsafat (merujuk pada para filsuf) berupa kajian ontologi (ada, mungkin ada, mengada, pengada), Epistemologi(referensi menurut ahli, sebagai sumber yag valid, justifikasi, macam.metode,tentang ada, mengada, dan pengada. Aksiologi (Etik dan estetika). setiap mahasiswa diminta untuk menetapkan permasalahan dibidang keilmuan masing-masing.

Pertemuan IX-XIII

Pada pertemuan ini mahasiswa mencoba mempresentasikan terkait identifikasi masalah yang ada dalam bidang keilmuan masing-masing, kemudian dari permasalhan tersebut mencoba diangkat kedalam sebuah judul penelitian yang disusun berdasarkan kerangka teori yang benar bersumber dari ilmu filsafat. Pada pertemuan XII-XIII mahasiswa diminta untuk menguraikan permasalahan yang telah diidentifikasi untuk dijadikan sebuah judul dan dikembangkan kedalam desain riset yang diawali dengan menguraikan latar belakang, identifikasi masalah, teori yang relevan, metodelogi yang jelas sampai dengan daftar pustaka yang memadai.

Pertemuan XIV

Pada pertemuan ini Prof. Melanjutkan memaparan dan memantapan pemahaman terkait tugas pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya prof sharing pengalaman pribadi yang bisa dijadikan motivasi dan menginspirasi bukan hanya pengembangan keilmuan di dalam dunia pendidikan tetapi pengalaman tersebut memiliki hikmah yang dalam untuk menjalani kehidupan.

Lesson Learned :
1.         Pada awal perkuliahan saya disadarkan akan sesuatu yang saya anggap saya tahu, ternyata saya tidak tahu. Saya disadarkan akan banyak hal terkait ketidaktahuan saya bahkan terhadap diri saya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pemaparan Prof. Marsigit bahwa persoalan dalam kehidupan seringkali sulit diselesaikan atau seolah rumit diakibatkan individu tersebut tidak mengenal diri sendiri. (evaluasi kuis pada pertemuan II-IV). didalam pembelajaran hal ini sangat penting dilakukan agar individu dalam menuntut ilmu harus disadarkan pada posisi ini agar tidak sombong dengan ilmu yang sudah ada pada dirinya padahal ilmu tersebut belum seberapa.
2.         Dalam proses perjalanan mengikuti perkuliahan filsafat saya dihadapkan pada keniscayaan bahwa dibutuhkan dasar yang kuat dalam setiap kajian di bidang keilmuan yang kita dalami. Melalui pemahaman dasar-dasar filosofi yang kuat, kita bisa mengerti hubungan sebab akibat dari persoalan dibidang kailmuan kita sehingga bisa kita jelaskan dengan terstruktur dan jelas. Dengan belajar filsafat, berpikir filsafat dan berfilsafat menjadi dasar kita untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi dengan dasar yang benar.
3.         Belajar filsafat tidaklah mudah, perlu ekstra dan dibutuhkan keihlasan untuk memahami sesuatu yang baru dan memiliki beberapa perbedaan dari kebiasaan dan pemahaman yang telah kita pikirkan misalnya
a. berpikir akan segala sesuatu atau segala hal baik yang ada maupunyang mungkin ada.
b. Berpikir tentang hal-hal yang kontrakdiksi
c. Berpikir tentang segala hal masih sebatas idealitas belum terbiasa dengan realitas (setelah
melalui analisis, eksplorasi yang mendalam)
d. Berpikir tentang pertentangan perjalanan perkembangan filsafat mulai dari
tesis-antitesis-sintesis.
4.         Belajar tentang kehidupan bahwasanya manusia itu adalah mahluk yang sempurna didalam ketidaksempurnaan, artinya manusia itu tidak semata hanya mengandalkan akal pikira semata, melainkan harus mendasarkan pada penggunaan hati dan spiritual.
5.         Individu sejatinya akan terus berpikir dan melalakukan sesuatu karena kodrtanya sebagai infinite regress.
6.         Hikmah untuk kehidupan yang takkan saya lupa dengan uangkapan “ kegiatan saya tidak mampu mengejar tulisan saya, tindakan tidak bisa mengejar tulisanku, perkataanku tidak bisa mengejar pikiranku, pikiran tidak bisa mengejar apa yang ada didalam relung hati”
7.         Belajar adalah membangun, dalam arti bukan hanya membuat menjadi lebih baik yang sifatnya formal dan tekstual melainkan mesti kontektual, realistis, aktif, kreatif berdasarkan analisis kebutuhan dan memiliki kekhasan.

Selain hal tersebut masih banyak sekali yang saya dapatkan dalam perkuliahan filsafat ini, perkuliahan yang didasarkan dengan kontektual, realitas, teoritis dan pengalaman yang nyata yang dituangkan dalam tulisan-tulisan didalam blog Philosophy, Psychology, Spritual, Math Education, Lesson study, Indonesia. Perkuliahan ini tidak hanya memberikan hikmah untuk memperkuat keilmuan dibidang keilmuan masing-masing, tetapi hikmah dalam menjalani kehidupan didunia agar dapat berakhlak baik dan mampu beradaptasi dengan segala kondisi.
Banyak sekali pelajaran bermakna yang yang saya ambil untuk menjalani kehidupan berumah tangga dan mendidik anak yang terselip di setiap pembelajaran yang diberikan. Membantu saya membangun konsep yang utuh untuk memperkat disertasi.

Tiada kata lain yang tepat selain ucapan TERIMA KASIH yang tak terhingga untuk Prof Marsigit, M.A atas semua pembelajaran, pengalaman yang bermakna. semoga menjadi amal ibadah Prof, sehat selalu sehingga bisa menebar manfaat untuk umat. Semoga masih ada kesempatan lain untuk terus belajar dengan Prof. Mohon Maaf atas segala kekurangan dan kehilafan yang saya lakukan selama mengikuti pembelajaran filsafat.





15 comments:

  1. Bloknya menambah wawasan terkait filsafat pendidikan.

    ReplyDelete
  2. Sangat menambah wawasan untuk belajar tentang filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  3. Memberikan pengetahuan tentang filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  4. Blognya sangat bermanfaat, menambah pengetahuan akan ilmu filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  5. Bermanfaat sekali sehingga saya bisa belajar tentang ilmu filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  6. Terima kasih informasinya, pengetahuan saya tentang ilmu filsafat pendidikan bertambah.

    ReplyDelete
  7. Setelah membaca blog ini saya memperoleh ilmu serta wawasan baru mengenai ilmu filsafat pendidikan. Penjelasannya pun mudah dipahami, terimakasih atas informasinya👏

    ReplyDelete
  8. Kodrat manusia sebagai Infinite regress membuktikan bahwa memang ketidaktahuan manusia tidak ada batasnya...terima kasih sudah berbagi pengetahuan dan informasi...ditunggu tulisan selanjutnya...��

    ReplyDelete
  9. informatif sekali, menambah wawasan tentang filsafat 👍

    ReplyDelete
  10. penulisannya rapi, enak dibaca jadi ngga males bacanya

    ReplyDelete
  11. Informasi yang sangat bagus tentang filsafat menambah pengetahuan👍

    ReplyDelete
  12. Sangat bermanfaat, karena menambah pengetahuan terkait filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  13. Informasinya sangat bermanfaat, setelah membaca, menambah pengetahuan saya terkait filsafat pendidikan

    ReplyDelete
  14. Blog ini sangat bermanfaat, dan membantu saya menambah wawasan, terimakasih.

    ReplyDelete
  15. Informasinya sangat bermanfaat juga menambah pengetahuan saya tentang filsafat pendidikan

    ReplyDelete